Sudutkota.id – Kasus seorang oknum dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Malang berinisial IM mendadak jadi sorotan publik. Bukan tanpa sebab, pria yang juga dikenal sebagai seorang kyai itu dilaporkan oleh tetangganya sendiri yang satu komplek di Perumahan Kelurahan Merjosari Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang
atas dugaan sederet kasus serius, mulai dari pelecehan seksual, pencemaran nama baik, perusakan aset, hingga provokasi massa.
Kisah ini mencuat setelah seorang warga kompleks perumahan di Kota Malang mengunggah video aduannya ke media sosial.
Dalam video itu, ia mengaku sudah berbulan-bulan resah dengan ulah IM yang baru setahun menempati rumah di lingkungan tersebut. Alih-alih membawa ketenangan, kehadiran IM justru menimbulkan keresahan dan kerugian bagi warga.
Dalam keterangannya, pelapor menjabarkan berbagai tindakan merugikan yang dialaminya. Mulai dari dugaan pelecehan seksual, kerusakan beberapa unit mobil rental miliknya, pemblokiran akses jalan menuju garasi, hingga fitnah dan tuduhan terhadap usaha yang dijalankannya.
“Awalnya saya diam karena masih menghormati beliau sebagai seorang kyai dan dosen. Tapi lama-lama sikap provokatif, fitnah, dan tuduhan yang terus dilontarkan membuat saya harus speak up,” ujarnya, Jumat (12/9).
Menurutnya, tindakan itu bukan hanya merugikan secara pribadi, tetapi juga meresahkan warga sekitar. Usaha rental mobilnya kini sepi pengunjung karena pelanggan enggan datang ke garasi akibat suasana yang dianggap tidak kondusif.
Merasa tidak tahan, pelapor akhirnya menempuh jalur hukum dengan melaporkan kasus ini ke kepolisian. Namun, drama baru muncul ketika IM diduga berpura-pura mengalami stroke saat berhadapan dengan aparat.
Video “akting stroke” itu beredar luas setelah diunggah akun @radarbonang, dan sontak mengundang gelombang komentar warganet. Banyak yang menilai aksi tersebut sebagai upaya menghindari proses hukum, bahkan tak sedikit yang menyindirnya dengan komentar satir
Komentar-komentar pedas langsung memenuhi unggahan video itu.
“Wes sepuh, sebaiknya banyak-banyak mengingat kematian. Insyaallah kalau ingat mati, nggak bakal berbuat aneh-aneh,” tulis akun upin.cikgu.
“Pak Dosen sudah nggak muda lagi. Mbok yao sing penak uripmu, wis semeleh ngono lho,” sahut akun giantorogto080.
“Kasihan, keberatan ilmu… ilmu gaib,” tulis rhay_228.
“Keberatan beban ayat-ayat dan hadis kayaknya,” cuit akun valentinoerwien.
“Cangkeme pura-pura menceng, nanti menceng beneran lagi,” tulis akun yatno_back.
Ragam komentar itu menunjukkan kekecewaan publik. Status IM sebagai tokoh agama dan akademisi dinilai kontradiktif dengan perilaku yang ditudingkan kepadanya.
Sampai berita ini diturunkan, pihak UIN Malang belum memberikan tanggapan resmi terkait laporan yang menyeret nama salah satu dosennya. Begitu pula pihak kepolisian, yang masih menunggu bukti tambahan untuk menindaklanjuti laporan tersebut.
Meski begitu, video aduan dan drama pura-pura stroke itu sudah terlanjur viral. Kasus ini kini jadi pembicaraan hangat publik, bukan hanya di Malang, tapi juga di jagat maya nasional.