Sudutkota.id- Sebuah tragedi menimpa Wawan Efendi (40), seorang pria pencari rumput asal Desa Kalirejo, Kabupaten Malang. Ia dilaporkan hilang selama tiga hari sebelum akhirnya ditemukan tewas mengapung di Bendungan Jegu, atau Bendungan Wlingi Raya, Kelurahan Jegu, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar pada Sabtu (30/11).
Karman (52), petugas pembersih sampah di bendungan, adalah orang pertama yang menemukan mayat Wawan di dekat pintu air bendungan. Saat itu, Karman yang sedang membersihkan sampah melihat jasad dengan posisi tertelungkup di tumpukan kayu dan enceng gondok.
Karman segera memberitahukan kejadian itu kepada rekan kerjanya dan juga tim SAR. Setelah mendapatkan informasi tersebut tim SAR gabungan kemudian menuju lokasi penemuan untuk melakukan evakuasi sekitar pukul 09.00 WIB.
Kepala Tim SAR Gabungan, Muhamad Hariyadi menerangkan terdapat kendala saat proses evaluasi, dikarenakan kondisi tengah mendung dan hujan.
“Jarak penemuan korban dengan titik dugaan titik awal hanyut cukup jauh yaitu kurang lebih 20,65 kilometer. Setelah dievakuasi, korban kami bawa ke rumah duka” ungkapnya
Meskipun kondisi cuaca tengah mendung dan hujan, Tim SAR tetap melakukan evakuasi jasad korban. Setelah dievakuasi, jasad Wawan langsung dibawa ke rumah duka.
Pihak keluarga yang telah melaporkan kehilangan Wawan sebelumnya, menerima berita tragis ini dengan berat hati. Mereka menolak untuk melakukan autopsi pada jasad korban, dan menerima peristiwa ini sebagai musibah yang harus dihadapi.
Sementara itu, Kapolsek Kalipare, AKP Kukuh Purwono membenarkan kejadian tersebut. Ia menerangkan, sebelum dikabarkan hilang, korban sempat berpamitan untuk mencari rumput di area sungai brantas di Dusun Krajan, Desa Kalirejo, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang, pada hari Kamis (28/11) sejak pukul 08.00 WIB.
“Korban kala itu pergi seorang diri dengan mengendarai sepeda motor Yamaha Forze. Hingga pukul 14.00 WIB, korban belum juga pulang, sementara itu kondisi di wilayah tersebut tengah hujan,” terangnya.
Karena menghawatirkan kondisi sang anak, Sriati yang merupakan ibu kandung korban, berniat menjemput korban di tempat pencarian rumput. Namun ia hanya menemukan sepeda milik korban serta dua ikat rumput dan satu pilah arit.
Korban yang hilang tersebut diduga tenggelam karena terseret aliran sungai. Selanjutanya, peristiwa ini dilaporkan ke pihak desa setempat untuk selanjutnya diteruskan ke Polsek Kalipare. (Mt)