Sudutkota.id – Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur IX/2025 di Kota Malang tak hanya menyuguhkan pertarungan sengit antar atlet terbaik dari berbagai daerah, tetapi juga menyimpan kisah haru yang menggugah hati.
Salah satunya datang dari arena judo, di mana atlet Kota Malang, Leanggi Issais Veve, berjuang meraih medali perunggu di tengah kabar duka mendalam sang ayah tercinta meninggal dunia, di kampung halaman mereka di Lombok.
Kabar duka itu datang pada Jumat malam (20/6), selepas salat Isya. Ayah Anggi, sapaan akrab Leanggi yakni Hariawan Pasadji (54), mengalami kecelakaan lalu lintas di Pejeruk, Ampenan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.
Motor yang ditumpanginya ditabrak kendaraan lain. Meski sempat dilarikan ke RS Provinsi Mataram dan mendapat penanganan medis, Hariawan menghembuskan napas terakhirnya pada Rabu malam (25/6).
“Bapak Hariawan sempat menjalani operasi di kepala dan dada. Beliau sempat siuman dan dipindahkan ke ruang rawat inap. Tapi kondisi terus menurun, dan akhirnya meninggal dunia pada Rabu malam,” tutur Novie Shindy, sepupu Anggi saat dihubungi Sabtu (28/6).
Di tengah suasana duka itu, pihak keluarga sepakat untuk tidak langsung memberi tahu Anggi. Mereka khawatir konsentrasi dan mental atlet yang tengah menjalani masa karantina jelang pertandingan judo perorangan terganggu.
Namun rencana itu berantakan saat Anggi melihat unggahan salah satu anggota keluarga di media sosial, yang memperlihatkan prosesi pemakaman sang ayah.
“Anggi langsung down. Ia menangis dan bilang ingin pulang. Apalagi sebelumnya Ayahnya sempat janji mau datang ke Malang untuk nonton pertandingannya. Tapi ternyata malah pergi untuk selamanya,” ucap Novie, tak kuasa menahan tangis.
Meski sempat terpukul dan kehilangan semangat, keluarga di Lombok akhirnya mampu membujuk dan menguatkan Anggi untuk tetap bertanding. Keluarga bahkan datang ke Malang untuk mendampingi dan memberi semangat.
Anggi pun menguatkan diri, melangkah ke matras dengan membawa duka di dada dan cinta untuk sang ayah di hatinya.
Ia meminta agar foto mendiang ayahnya dibawa ke lokasi pertandingan sebagai penyemangat. Dengan air mata yang masih belum kering, Anggi tampil dalam laga judo perorangan putra, Sabtu (28/6). Hasilnya, ia berhasil mengamankan medali perunggu bagi Kota Malang.
“Anggi kemarin sudah lebih tenang. Dia minta foto Papanya dibawa ke arena. Dia bilang, ‘aku mau kasih ini buat Papa.’ Dan puji Tuhan, dia berhasil persembahkan medali perunggu. Buat kami, ini sangat berarti,” ujar Novie terisak.
Perunggu itu mungkin bukan emas, tapi bagi Anggi dan keluarga, medali itu adalah lambang perjuangan, cinta, dan penghormatan terakhir untuk sosok ayah yang sangat ia cintai. (mit)