Banjir Demak Meluas Imbas 2 Tanggul Jebol, 11.400 Orang Mengungsi

- Advertisement -

Sudutkota.id– Banjir di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, belum ada tanda-tanda surut sampai saat ini berdasarkan postingan terbaru di sosial media, Minggu (11/2).

Menurut salah satu video di Instagram, pada pukul 11.00 WIB, banjir Demak dimulai dari Dukuh Cangkring Pos, Desa Cangkring Kecamatan Karanganyar.

Ketinggian air di jalan raya dari 0-40 sentimeter. Namun untuk ketinggian air di pemukiman warga setempat mencapai 1-2 meter.

Banjir di Pantura Demak memanjang ±4 kilometer dari Desa Cangkring hingga jembatan Tanggulangin, Kecamatan Karanganyar menuju arah Kudus. Genangan air di jalur Pantura tertinggi mencapai 1,5 meter.

Mukhtar (40), warga Desa Cangkring mengatakan, air menggenangi desanya sejak Kamis (8/2/2024) tepat pukul 24.00 WIB. “Masuk sini mulai malam Jumat pukul 12 malam,” ujarnya ditemui di lokasi, Minggu (11/2/2024).

Menurutnya, banjir di Desa Cangkring memang tidak terlihat terlalu tinggi. Namun genangan air yang di pemukiman warga mencapai 2 meter.

“Wah kalau di kampung dalam, tergenang semua. Itu paling tinggi ada 2 meter,” katanya.

Mukhtar hanya bisa berharap, banjir di Kabupaten Demak tidak berlarut-larut dan cepat tertangani.

“Semoga sajalah, tidak sampai seminggu. Rumah saya tidak tahu sekarang kondisinya,” tutup dia.

Korban banjir lain, Sunari (50) mengatakan, banjir banjir masuk di perkampungan sejak Kamis (8/2/2024) pagi. Sedangkan mulai menggenang jalan raya sekitar pukul 17.00 WIB.

“Kamis itu air deras tidak henti, pagi itu 20 sentimeter langsung naik-naik,” katanya.

Pejabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana menyebutkan setidaknya 11.400 orang harus diungsikan akibat banjir di Kabupaten Demak dan Kudus, Jateng. “Saat ini, ada 11.400-an warga yang kami ungsikan, baik di Kabupaten Demak maupun Kudus,” katanya saat meninjau lokasi banjir di Jembatan Tanggulangin Kabupaten Kudus di Kudus, Sabtu (10/2).

Ia menjelaskan, banjir Demak disebabkan tanggul Sungai Wulan di perbatasan Kabupaten Demak dan Kudus jebol sehingga berdampak terhadap sekitar 71.000 warga karena rumah mereka terendam.

Sungai Wulan dialiri sungai-sungai besar, seperti Sungai Lusi dan Sungai Serang. Intensitas hujan yang tinggi membuat debit air yang mengarah ke Sungai Wulan semakin besar.

Ada dua tanggul di Sungai Wulan yang jebol, kata dia, satu berukuran 33 meter dan satunya 20 meter sehingga menyebabkan banjir yang menerjang permukiman dan lahan pertanian warga. Debit air Sungai Wulan yang besar juga menjebol saluran irigasi yang terhubung sehingga total ada tujuh titik yang jebol.

Ada 35 desa di tujuh kecamatan yang terdampak banjir, sedangkan paling parah Kecamatan Karanganyar, Demak, dengan ketinggian banjir nyaris mencapai atap rumah warga.

“Kecamatan Karanganyar paling terdampak. Tadi kami ngecek ke lokasi, rumah (terendam banjir, red.) hampir satu atap. Satu kampung tertutup air,” kata Nana yang juga mantan Kapolda Metro Jaya itu.

Untuk langkah penanganan, Nana memastikan telah berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk segera memperbaiki tanggul-tanggul yang rusak.

“Kami bersama Dirjen PUPR langsung mengecek ke lokasi, ini sudah dilakukan langkah-langkah dengan memasukkan alat berat ke lokasi dan saat ini sudah dilakukan (pemasangan) tiang pancang dengan menggunakan bambu,” katanya.

Setelah tanggul diperbaiki dan menutup, kata dia, airnya yang menggenang permukiman dan persawahan akan dipompa dan dikembalikan ke Sungai Wulan sehingga bisa mengurangi banjir.

Untuk penanganan korban banjir di pengungsian, kata dia, saat ini berbagai bantuan juga sudah diserahkan kepada warga, seperti dari Pemprov Jateng, Dinas Sosial, Dinas Ketahanan Pangan, dan BUMD Jateng.

“Bantuan, seperti sembako, kemudian kebutuhan untuk sehari-hari, selimut, tikar, peralatan mandi, dan alat-alat kesehatan. Di setiap pengungsian ada posko kesehatan,” katanya.

Nana juga memastikan bantuan sudah diserahkan kepada warga. Pemerintah Provinsi Jateng baik melalui Dinas Sosial, Dinas Ketahanan Pangan, BUMD Jateng juga sudah menyerahkan bantuan baik berupa sembako, obat-boatan, pakaian, air bersih, dan sebagainya.

Kementerian Sosial juga memberikan bantuan dengan total nilai Rp277, 5 juta berupa makanan, kasur, tenda keluarga, toilet portable.

Sementara itu, karena sejumlah desa di Kabupaten Demak hingga saat ini, Minggu 11 Februari 2024, masih terendam banjir. Hal itu membuat TPS-TPS untuk pemungutan suara Pemilu 2024 di desa-desa tersebut terancam tidak bisa digunakan pada tanggal 14 Februari mendatang.

Mengantisipasi hal itu, Nana Sudjana menyiapkan langkah antisipasi pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara pemilu 2024 di wilayah yang terendam banjir.

Terkait banjir di Kabupaten Demak, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk segera mengatasinya.

“Di Demak ini ada 30 desa yang terdampak banjir. Kami sudah melakukan koordinasi dengan bupati, KPU kabupaten, dan KPU provinsi. Kita memang harus memindahkan TPS-TPS yang terdampak banjir,” kata Nana saat meninjau banjir.

Ia memastikan, logistik Pemilu seperti surat suara dan lain-lain aman, karena masih berada di kantor kabupaten atau belum didistribusiksn ke TPS.

“Nanti koordinasi dengan KPUD untuk memindahkan lokasi TPS ke dekat penampungan pengungsi,” pungkasnya. (wn)

Baca Juga ..

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Share post:

Subscribe

Populer

Berita Lainya
Related

Gonjang-Ganjing Hibah Pokir DPRD Jatim, Pokmas Cuma Dicatut Namanya, Proyek Dikerjakan Pihak Ketiga

Sudutkota.id - Penyidikan dana hibah Pokok Pikiran (Pokir) DPRD...

Pasca Kebakaran Pasar Comboran Malang, Tim Labfor Polda Jatim Lakukan Penyelidikan

Sudutkota.id - Pasca terjadinya kebakaran di Pasar Baru Barat...

PKL di Trotoar Jalan Sultan Agung Kota Batu Ditertibkan Karena Masuk Kawasan yang Akan Direvitalisasi

Sudutkota.id - Pemkot Batu telah melakukan penertiban Pedagang Kaki...

Dua Hari KPK Periksa 21 Ketua Pokmas Terkait Dana Hibah Pokir DPRD Jatim

Sudutkota.id - Selama dua hari, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)...