Sudutkota.id- Otoritas Korea Selatan berhasil menangkap Presiden yang dimakzulkan Yoon Suk Yeol terkait penyelidikan darurat militer setelah beberapa upaya sebelumnya gagal pada Rabu (15/1).
Yoon diketahui telah bersembunyi di kediamannya selama berminggu-minggu dengan dukungan para pengawal kepresidenan yang setia.
Sebelumnya, pada awal Januari, upaya pertama penyelidik untuk menangkap Yoon di kediaman kepresidenan mengalami kegagalan setelah perselisihan panjang dengan pengawal kepresidenan. Lebih dari 100 polisi bersenjata dikerahkan namun tidak berhasil mengeksekusi surat perintah penangkapan.
Upaya penangkapan kedua pada Rabu (15/1) melibatkan lebih dari 3.000 personel kepolisian yang berupaya menangkap Yoon secara dramatis di tengah situasi yang tegang.
Pendukung Yoon melakukan aksi di luar kediamannya sementara personel kepolisian berusaha melewati mereka untuk mencapai kediaman presiden. Bentrokan fisik sempat terjadi sebelum akhirnya Yoon ditangkap.
Penangkapan Yoon menjadi sorotan di Korea Selatan, karena ini merupakan pertama kalinya seorang presiden yang aktif menjabat berhasil ditangkap.
Dikutip dari Yonhap, penangkapan Yoon berhasil dilakukan setelah pembicaraan selama berjam-jam antara para penyelidik dan pihak Yoon di kediamannya soal cara menahannya dan membawanya pergi untuk diinterogasi.
Menurut Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO) surat perintah penangkapan Yoon berhasil dieksekusi pukul 10.33 waktu setempat.
Sementara itu, dalam pesan video yang dirilis setelah penangkapannya, Yoon bersikeras melawan.
“Meskipun ini merupakan penyelidikan ilegal, saya memutuskan saya setuju untuk hadir di CIO demi mencegah pertumpahan darah yang tidak baik,” terangnya.
Yoon kemudian dibawa meninggalkan kompleks kediaman kepresidenan di pusat kota Seoul menuju ke kantor CIO di area Gwacheon dalam konvoi kendaraan. Yoon akan menjalani interogasi terkait penyelidikan darurat militer di kantor CIO setempat. (Ka)