Sudutkota.id – Omzet penggilingan daging Arema yang terletak di bedak sebelah timur Pasar Besar, Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Klojen, Kota Malang, saat Idul Adha atau Hari Raya Kurban naik drastis, bahkan mencapai 10 kali lipat.
Pemilik usaha penggilingan Arema, Haji Lutfi mengaku, dengan adanya momen Idul Adha tahun ini, dia mendapat rezeki yang cukup melimpah.
“Kalau hari biasa dalam sehari hanya menerima selepan (penggilingan) daging sekitar 10-15 kilogram. Pada momen Idul Adha ini, capai 100-150 kilogram daging. Atau naik 10 kali lipat,” ujar Lutfi kepada awak media, Rabu (18/6/2024).
Di hari-hari biasanya, kata Haji Lutfi, omzet penggilingan daging miliknya per hari di kisaran Rp 500 ribu.
“Sedangkan pada momen yang penuh berkah ini, omsetnya mencapai Rp 3 juta dalam sehari saja,” katanya.
Ia juga membeberkan, untuk tarif jasa penggilingan dagin per kilogram dipatok dengan harga Rp15.000. Sedangkan untuk pelanggan setia mendapatkan harga berbeda.
“Mereka yang mayoritas pedagang dikenakan tarif Rp 10.000 per kilogram. Kalau orang rumahan ini kan tidak tiap hari selep di sini, jadi harganya berbeda dari yang biasanya langganan,” terang Lutfi.
Setiap hari selepan Arema milik Abah Lutfi buka mulai pukul 05.00 hingga sore hari. Namun, di momen Iduladha ini, dia bisa buka hingga malam hari.
“Biasanya buka pukul 05.00 sampai sore. Hari ini saya buka bisa sampai malam sekitar pukul 20.00 WIB, selama 1 Minggu,” tegasnya
Terlihat di kiosnya, dua pekerja tampak sibuk menggiling daging yang dibawa pelanggan. Beberapa pelanggan pun harus antre untuk dapat dilayani di kios milik Lutfi.
Salah seorang konsumen yang sedang mengantre bernama Ratna, warga Kecamatan Blimbing, Kota Malang, menyampaikan bahwa dia datang untuk menggiling daging yang dia dapat dari jatah kurban. Dia mengaku tidak sering datang ke penggilingan.
“Enggak setiap hari aku kesini. Sekarang kebetulan aja kepingin. Tadi awalnya mau nyelep di Blimbing, tapi udah tutup dan akhirnya memutuskan datang ke Pasar Besar,” ujar Ratna.
Ratna mengaku, di tempat penggilingan daging milik Haji Lutfi campuran bumbunya sangat pas baginya. Jadi, dia sangat cocok. Sebelumnya dia pernah menggilingkan daging di tempat lain, selain di tempat selep Pasar Blimbing yang jadi langganannya. Namun tidak cocok sehingga kembali ke tempat penggilingan daging di Pasar Besar Malang ini.
“Saya selep satu kilogram daging sapi, setiap tahun selalu nyelep di sini. Meski antre tetap tidak masalah. Karena bumbunya di sini pas. Kalau di tempat lain, pernah nyoba tapi gak cocok. Racikan bumbunya pas di sini,” pungkasnya. (Mt)