Sudukota.id- Indonesia siap mengirimkan pasukan penjaga perdamaian dan staf medis ke Gaza jika diperlukan. Hal itu disampaikan oleh Presiden terpilih, Prabowo Subianto pada hari Sabtu (01/6).
Berbicara di Dialog Shangri-La, konferensi keamanan utama Asia (IISS) yang diselenggarakan di negara Singapura, Prabowo berkomitmen bahwa Indonesia mendukung gencatan senjata yang komprehensif dan permanen sebagai langkah penting menuju solusi nyata dan langgeng untuk perdamaian antara Israel dan Palestina, dan dengan demikian perdamaian yang nyata di kawasan tersebut.
“Kami meyakini bahwa bersama dengan banyak negara lain di dunia saat ini, satu-satunya solusi nyata untuk perdamaian dan keamanan yang langgeng bagi Israel dan Palestina adalah solusi dua negara,” sambung pria yang saat ini menjadi Menteri Pertahanan itu.
Menhan Prabowo juga menyatakan Indonesia akan terus berupaya untuk memberikan bantuan ke Gaza dan jika diperlukan dan diminta oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mengirimkan pasukan penjaga perdamaian.
“Jika diperlukan dan diminta oleh PBB, kami siap menyumbangkan pasukan penjaga perdamaian yang signifikan untuk menjaga dan memantau prospek gencatan senjata ini serta memberikan perlindungan dan keamanan kepada semua pihak dan semua pihak,” katanya.
Mantan jenderal pasukan khusus berusia 72 tahun itu pun mengatakan Presiden Joko Widodo telah menginstruksikannya untuk mengumumkan bahwa Indonesia juga siap mengevakuasi, menerima dan merawat hingga 1.000 pasien dengan perawatan medis dari Gaza.
Sebelumnya, Rumah Sakit Indonesia di Gaza, yang dijalankan oleh sebuah LSM Indonesia, ditutup pada bulan November di tengah pertempuran.
Dalam pidatonya, Prabowo juga mengatakan penyelidikan komprehensif atas bencana kemanusiaan di wilayah Rafah Gaza diperlukan serta solusi yang adil terhadap situasi di wilayah pendudukan Palestina. Dan itu berarti bukan hanya hak Israel untuk hidup, tapi juga hak rakyat Palestina untuk memiliki tanah airnya sendiri, negaranya sendiri, dan hidup dalam damai
“Nasionalisme harus seimbang dengan kemanusiaan. Patriotisme harus dilunakkan dengan kebijaksanaan dan penghormatan terhadap semua warga dunia. Mari kita bekerja menuju kebaikan bersama,” pungkas Prabowo di akhir pidatonya. (Ka)