Peristiwa

Warga Penarukan Diduga Hanyut Saat Mandi di Sungai, Pencarian Masih Berlangsung Meski Arus Deras

49
×

Warga Penarukan Diduga Hanyut Saat Mandi di Sungai, Pencarian Masih Berlangsung Meski Arus Deras

Share this article
Lokasi tepian Sungai Penarukan tempat korban terakhir kali terlihat. (Foto: Sudutkota.id/mit)

Sudutkota.id –Upaya pencarian terhadap Sutrisno, atau akrab disapa Frengki, warga RT 02 RW 02 Kelurahan Penarukan, Kecamatan Kepanjen, masih terus dilakukan setelah ia diduga hanyut terbawa arus Sungai Penarukan pada Sabtu (15/11/2025). Hingga lebih dari beberapa jam sejak laporan hilang diterima, tim gabungan belum menemukan tanda-tanda keberadaan korban.

Peristiwa nahas itu diperkirakan terjadi sekitar pukul 11.30 WIB. Menurut keterangan warga, Sutrisno diketahui pergi menuju sungai untuk mandi seperti biasanya. Kondisi hujan sejak pagi membuat bebatuan di pinggir sungai sangat licin. Diduga korban terpeleset saat membungkuk atau berdiri di area genangan, hingga akhirnya tercebur ke dalam aliran sungai yang saat itu debitnya meningkat.

Sekitar pukul 12.30 WIB, warga yang melintas mencurigai keberadaan pakaian dan ember mandi yang tertinggal di lokasi tanpa keberadaan korban. Setelah beberapa menit memastikan korban tidak terlihat di sekitar area sungai, ketua RT dan warga segera menghubungi relawan dan pihak terkait.

Mustofa, salah satu relawan Kepanjen yang juga tetangga korban, menyampaikan bahwa pencarian dimulai tidak lama setelah laporan masuk.

“Kami langsung menyisir sungai dari titik awal hingga beberapa ratus meter ke arah hilir. Namun, sampai sekarang belum ada tanda-tanda apa pun. Debit air sedang tinggi, arus deras, dan permukaan air keruh sehingga jarak pandang sangat terbatas,” paparnya.

Menurut Mustofa, tim gabungan kini memperluas radius pencarian, termasuk memeriksa beberapa titik rawan seperti belokan sungai, tumpukan ranting, dan area di mana biasanya hanyutan bisa tersangkut. Tim relawan juga menggunakan alat bantu seperti galah panjang dan perahu karet seadanya untuk mempercepat proses penyisiran.

BPBD Kabupaten Malang turut berkoordinasi dengan perangkat desa untuk membantu pencarian lebih jauh ke arah hilir sungai yang menuju wilayah padat permukiman. Beberapa relawan lainnya juga menyisir jalur darat di tepi sungai untuk mengawasi kemungkinan korban tersangkut di bebatuan.

Sungai Penarukan sendiri dikenal memiliki arus tidak stabil saat hujan deras. Permukaan tanah di tepiannya cukup licin dan rawan longsor kecil, sehingga warga sering diimbau untuk berhati-hati apabila beraktivitas di sekitar aliran sungai.

Hingga sore hari, proses pencarian masih terus dilakukan secara manual sambil menunggu kesiapan alat bantu tambahan. Warga sekitar berharap korban segera ditemukan dalam kondisi apa pun agar proses selanjutnya bisa dilakukan pihak keluarga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *