Religi

Peringatan HSN 2025, Ketua PAC Muslimat NU Singosari: Kita Semua Adalah Santri

76
×

Peringatan HSN 2025, Ketua PAC Muslimat NU Singosari: Kita Semua Adalah Santri

Share this article
Kegiatan PAC Muslimat NU Singosari dalam memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2025 di kantor MWC NU Singosari, Kelurahan Pagentan, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. (Foto: Sudutkota.id/hid)

Sudutkota.id – Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2025, Pimpinan Anak Cabang (PAC) Muslimat NU Singosari menggelar lomba membuat tumpeng yang diikuti oleh 52 ranting Muslimat NU se-Kecamatan Singosari. Kegiatan tersebut juga dirangkai dengan sarasehan yang dilaksanakan bersamaan dengan pertemuan rutin triwulanan di kantor MWC NU Singosari, Selasa (4/11/2025).

Beragam bentuk tumpeng hasil karya peserta tampak menghiasi sebagian ruangan gedung MWC NU Singosari. Peserta berasal dari 17 desa dan kelurahan di Kecamatan Singosari.

Acara diawali dengan penampilan paduan suara ibu-ibu Muslimat. Sambil menunggu hasil penilaian lomba tumpeng, kegiatan dilanjutkan dengan sarasehan bertema “Santri Menggenggam Tradisi, Menjulang Prestasi” yang menghadirkan Ketua MWC NU Singosari, Ustaz Saikhu, S.Pd., dan Ketua PAC Muslimat NU Singosari, Ustazah Nur Wahyuni.

“Di sini tidak ada yang namanya superwoman. Yang ada adalah superteam, karena keberhasilan organisasi bukan karena satu orang, tetapi hasil kolaborasi tim yang solid dan konsisten,” ujar Ustazah Nur Wahyuni dalam sambutannya.

Ia menegaskan, Muslimat NU merupakan rumah besar bagi semua anggotanya. “Muslimat ini adalah rumah kita bersama—tempat kita nyantri, menuntut ilmu, berkhidmat, dan bersyi’ar,” lanjutnya.

Menurutnya, setiap orang yang berakhlak, beribadah, dan berilmu seperti santri, hakikatnya juga adalah santri. “Walaupun kita tidak pernah mondok, siapa pun yang berjiwa santri akan tetap menjadi santri sampai akhir hayat. Sekarang kita sama-sama nyantri di ‘Pondok Pesantren Muslimat NU’ yang diasuh oleh Hadrotusyaikh KH Hasyim Asy’ari,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Ustazah Nur Wahyuni juga mengutip dawuh Sultonul Auliya’ Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani bahwa santri adalah calon pemimpin masa depan. Karena itu, ia menekankan pentingnya tiga landasan ilmu bagi santri:

  • Ilmul Ulama – santri harus memiliki ilmu agama yang kuat,
  • Siasatul Mulki – santri harus memahami dasar-dasar kenegaraan, politik, serta melek intelektual dan teknologi,
  • Hikmatul Hukama – santri harus memiliki ilmu hikmah, gemar tirakat, riyadhoh, dan qiyamul lail.
Kegiatan PAC Muslimat NU Singosari dalam memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2025 di kantor MWC NU Singosari, Kelurahan Pagentan, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. (Foto: Sudutkota.id/hid)

Sementara itu, Ketua Panitia HSN 2025, Sunarti, S.Sos., menegaskan bahwa tema besar peringatan tahun ini adalah “Mengawal Indonesia Menuju Perubahan.” Ia mengingatkan pentingnya peran ibu-ibu Muslimat dalam menyiapkan generasi muda yang berkualitas.

“Kita harus memperhatikan tumbuh kembang anak-anak kita sejak dini—dari kebutuhan gizi, penggunaan gawai, hingga pendidikan di sekolah dan lingkungan,” pesan Sunarti penuh semangat.

Di penghujung acara, dewan juri mengumumkan pemenang lomba tumpeng, dengan Ranting Randuagung berhasil meraih juara pertama. Setelah pengumuman, sekitar 50 tumpeng dinikmati bersama secara acak. Suasana penuh keakraban tampak ketika para peserta bersantap bersama dan berfoto sebelum meninggalkan lokasi acara.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *