Sudutkota.id– Intrusive thoughts atau pikiran mengganggu adalah kondisi psikologis ketika seseorang tiba-tiba memikirkan hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya, seperti mempertanyakan apakah sudah mematikan kompor atau membayangkan skenario menakutkan yang sama sekali tidak diinginkan? serta bayangan menakutkan atau pertanyaan berulang yang mengganggu. Pikiran ini bisa muncul kapan saja tanpa alasan jelas dan sering kali sulit dikendalikan.
Praktisi kesehatan mental menjelaskan bahwa intrusive thoughts bisa dialami siapa saja.
“Penting dipahami bahwa pikiran ini sebenarnya wajar dan hampir semua orang pernah mengalaminya. Namun, jika terlalu sering terjadi, kondisi ini perlu diperhatikan lebih serius,” terangnya
Dilansir dari Kemenkes pada Sabtu (06/09). Penyebab munculnya intrusive thoughts beragam, mulai dari stres, kurang tidur, perubahan hormon, pengalaman traumatis, hingga gangguan kesehatan mental seperti obsessive-compulsive disorder (OCD), depresi, atau gangguan makan, serta dapat pula terjadi karena perubahan besar dalam hidup seperti kehilangan pekerjaan atau perceraian juga dapat memicu pikiran-pikiran mengganggu ini.
Meski terdengar menakutkan, ada berbagai cara untuk mengatasinya. Terapi perilaku kognitif atau cognitive behavioral therapy (CBT) dinilai efektif membantu individu mengubah pola pikir yang tidak sehat. Selain itu, latihan mindfulness, terapi acceptance and commitment (ACT), hingga exposure and response prevention (ERP) juga kerap digunakan untuk meredakan gejala.
Selain terapi, dukungan sosial dari keluarga atau teman, gaya hidup sehat dengan tidur cukup, olahraga teratur, serta pola makan seimbang dapat membantu menurunkan intensitas munculnya pikiran mengganggu. Pada kasus tertentu, psikiater juga dapat meresepkan obat antidepresan atau penenang sesuai kebutuhan pasien.
Terakhir, pakar tersebut mengungkapkan bahwa Intrusive thoughts bukan tanda seseorang lemah atau berbahaya, melainkan kondisi psikologis yang bisa dikelola.
“Mengenali pemicu dan memahami cara mengatasinya menjadi langkah penting untuk menjaga kesehatan mental tetap stabil,” pungkasnya.



















