Pendidikan

UMM Perkenalkan Program KKN Berdampak, Berorientasi Manfaat Nyata untuk Masyarakat

21
×

UMM Perkenalkan Program KKN Berdampak, Berorientasi Manfaat Nyata untuk Masyarakat

Share this article
Rektor UMM Prof Nazarudin Malik (topi merah) menekan tombol bersama perwakilan Dinas Agraria dan Tata Ruang dalam rangka melepas tiga ribu mahasiswa KKN Berdampak.

Sudutkota.id – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) memperkenalkan KKN Berdampak. Tak seperti KKN pada umumnya, kuliah kerja nyata yang diusung kampus putih ini berorientasi pada manfaat nyata untuk masyarakat. Dengan disebar di 12 propinsi dan 53 kabupaten di seluruh Indonesia.

Seperti yang dijelaskan oleh Wakil Rektor IV UMM Muhamad Salis Yuniardi, M.Psi, Ph.D.,  bahwa pihaknya telah menyiapkan standar kegiatan yang bertujuan memberikan manfaat nyata di lokasi KKN.

Ia menegaskan, kegiatan  KKN berdampak ini tidak hanya sebatas kegiatan rutinitas seperti mengajar TPA atau membantu acara 17 Agustus. Namun diarahkan pada penciptaan proyek-proyek unggulan yang memiliki dampak positif bagi masyarakat setempat.

“Saya tantang setiap kelompok mahasiswa untuk menciptakan proyek yang benar-benar memberikan nilai manfaat. Seperti inovasi pengolahan hasil pertanian agar memiliki nilai ekonomi lebih tinggi,” ujar Salis, Senin (21/7/2025).

Ia mengakui program ini memiliki nuansa KKN Plus, karena selain pengalaman mengabdi, mahasiswa juga mendapatkan pengalaman kerja nyata yang dapat meningkatkan kompetensi mereka di lapangan. Menurutnya, tantangan terbesar akan dihadapi oleh mahasiswa yang ditempatkan di wilayah kabupaten. Terutama daerah-daerah terpencil yang memerlukan perhatian khusus dalam pelaksanaan program.

Baca Juga :  Begal Payudara yang Viral di Medsos Akhirnya Jadi Tersangka, Polisi Sebut Pelaku Sering Nonton Video Dewasa

Universitas Muhammadiyah Malang berharap melalui program ini, mahasiswa tidak hanya belajar tentang pengabdian masyarakat, tetapi juga mampu berinovasi dan memberikan solusi yang berkelanjutan demi kemajuan masyarakat di daerah masing-masing.

Rektor UMM, Prof. Dr. Nazaruddin Malik, M.Si, menyampaikan, KKN Berdampak merupakan bentuk transformasi dari program KKN reguler, yang telah dilaksanakan sebelumnya. Tahun ini, dua fokus utama yang diusung adalah ketahanan pangan dan pelestarian lingkungan.

“Mahasiswa harus menjadi pelopor agar masyarakat peduli terhadap upaya memperkuat ketahanan pangan dan menjaga kelestarian lingkungan, dengan metode yang sudah mereka kuasai di dua bidang ini,” ungkap Prof. Nazaruddin.

Menurutnya, ketahanan pangan merupakan isu penting yang erat kaitannya dengan persoalan lingkungan. Karena kekuatan sebuah negara bukan hanya diukur dari militernya, melainkan juga dari ketahanan pangannya.

Ia pun menyoroti masih adanya persoalan stunting, kekurangan gizi, serta lahan-lahan terdegradasi yang tidak lagi dimanfaatkan sebagai sumber pangan. Melainkan beralih fungsi untuk kepentingan industri.

Baca Juga :  Data Balita di Kota Batu Rancu, Dinkes Bakal Lakukan Sensus Ulang Jumlah Balita

Lebih lanjut, Prof. Nazaruddin menjelaskan, program KKN Berdampak juga merupakan tindak lanjut dari seruan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), agar perguruan tinggi memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

Mahasiswa diharapkan tidak hanya melaksanakan KKN secara formalitas, tetapi mampu memberikan solusi konkret dan menciptakan proyek unggulan berbasis kebutuhan lokal.

Sebelumnya, UMM telah melaksanakan program serupa melalui Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM). Prof. Nazaruddin mengatakan, pihaknya terus melakukan evaluasi agar program KKN benar-benar dirasakan manfaatnya. Baik oleh mahasiswa maupun masyarakat.

“Kalau hanya mengecat atau memasang papan nama, itu boleh saja. Tapi yang lebih penting adalah interaksi yang menghasilkan informasi dan pengetahuan dari bidang yang dibawa mahasiswa,” tegasnya.

Ia juga berpesan agar mahasiswa menjaga kedisiplinan, mengendalikan perilaku, dan memanfaatkan kesempatan KKN untuk belajar sebanyak-banyaknya dari kehidupan masyarakat.

Menurutnya, intelektualitas kampus tidak terpisah dari masyarakat, justru harus semakin dekat dengan persoalan nyata yang dihadapi masyarakat. (ded)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *