Sudutkota.id– Festival San Fermin 2025 yang digelar di Pamplona, Spanyol, berubah mencekam setelah seorang peserta ditanduk banteng dan tujuh lainnya mengalami luka-luka pada hari kedua acara pada Selasa (08/07/2025).
Insiden terjadi saat ratusan pelari mengikuti tradisi encierro, yakni lari bersama banteng di jalan-jalan sempit kota tua Pamplona. Namun salah satu banteng tiba-tiba berhenti di tengah lintasan dan menyerang sejumlah pelari, menciptakan kepanikan di antara peserta dan penonton.
Seorang pria berusia sekitar 25 tahun mengalami luka serius setelah ditanduk di bagian bawah ketiak kanannya.
“Saat ini korban berada dalam pengawasan medis dan kondisinya dilaporkan stabil,” kata juru bicara layanan darurat Pamplona, seperti dilansir dari Reuters.
Sementara itu, tujuh peserta lainnya mengalami cedera ringan seperti memar dan luka di bagian kepala serta bahu akibat terjatuh atau terserempet banteng.
Festival San Fermin, yang digelar setiap awal Juli selama sepekan, dikenal luas sebagai tradisi budaya sekaligus atraksi wisata yang ekstrem. Dalam kegiatan ini, kawanan banteng dilepaskan dan dibiarkan berlari menuju arena adu banteng, sementara ratusan peserta mencoba menghindar sambil berlari di depan mereka.
Festival ini mendapat ketenaran dunia lewat novel karya Ernest Hemingway, ‘The Sun Also Rises‘. Meski penuh semangat dan hiburan, kegiatan ini kerap menimbulkan korban. Sejak tradisi ini populer secara internasional, setidaknya 16 orang tewas, dan ratusan lainnya mengalami luka setiap tahunnya, korban terakhir meninggal dunia pada 2009.
Selain aksi lari banteng di pagi hari dan adu banteng di sore hari, Festival San Fermin juga diisi dengan pertunjukan musik, tari, prosesi keagamaan, dan pesta rakyat.
Pihak berwenang terus mengingatkan peserta dan wisatawan untuk selalu mematuhi protokol keselamatan mengingat tingginya risiko dalam festival yang telah berusia berabad-abad ini. (kae)