Sudutkota.id – Diikuti sekitar 300 peserta dari 45 negara, Universitas Brawijaya (UB) menjadi tuan rumah Sea Teacher Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO). Pertemuan ini sebagai ajang evaluasi program pertukaran guru yang selama ini telah terselenggara.
Rektor Universitas Brawijaya (UB), Prof. Widodo, S.Si., Ph.D.Med.Sc. menyampaikan rasa bangganya karena menjadi tuan rumah kegiatan bergengsi ini. Ia juga menjelaskan bahwa SEAMEO merupakan organisasi Asia Tenggara di bidang pendidikan.
“Acara ini momen penting bagi UB untuk membangun jejaring di dunia pendidikan,” ungkap Prof Widodo, Selasa (05/08).
Acara ini juga digelar secara bergantian di beberapa universitas yang mengajukan diri untuk menjadi tuan rumah.
Sementara itu, Wakil Ketua Pelaksana Sea Teacher SEAMEO, Dr. Ive Emaliana, S.Pd., M. Pd. mengungkapkan bahwa total peserta yang hadir sekitar 120 orang, 55 diantaranya berasal dari luar negeri. Secara keseluruhan total peserta sebanyak 300 orang.
“45 Negara yang mengikuti bukan hanya Southeast Asia tetapi juga affiliate member seperti Jepang dan Kanada,” ucapnya.
Awalnya ada 111 peserta luar negeri yang ikut serta dalam kegiatan ini, tapi ada tambahan 20 orang. Dari Indonesia sendiri, peserta yang mengikuti secara daring sebanyak 154 orang.
Menurut Ive, kegiatan ini fokus pada evaluasi pelaksanaan program pertukaran calon guru (student teacher exchange) selama satu tahun terakhir, yang menjadi fokus SEAMEO dalam melakukan pembenahan pendidikan di Asia Tenggara.
“Proses matching ini semacam jodoh-jodohan antar universitas, misalnya seperti UB mengirimkan lima calon guru ke University Malaya,” ujarnya.
Kegiatan ini juga dilengkapi cultural immersion yang diberikan oleh pihak UB sehingga para peserta bisa berkeliling Kota Malang.
“Jadi intinya ada tiga kegiatan, pertama mereview hasil tahun lalu, kedua, merumuskan improvement program untuk kedepannya, dan terakhir matching diantara mereka,” imbuhnya.
Sementara itu, Direktur SEAMEO Sekretariat Datuk Dr. Habibah Abdul Rahim yang turut hadir dalam kegiatan ini menjelaskan bahwa SEA Teacher SEAMEO memiliki program prioritas yang mendukung revitalisasi pendidikan di Asia Tenggara. Melalui pelatihan guru yang akan menjadi guru-guru di masa depan.
“Setiap tiga atau empat tahun, pelajar akan berubah menjadi guru-guru di universitas di Asia Tenggara dan ini batch ke-10,” ujar Datuk Habibah.
Setiap batch akan mengadakan perjumpaan penilaian agar dapat memahami tantangan program ini, serta peluang-peluang yang akan digunakan selanjutnya.
Datuk Habibah menerangkan bahwa Kaunsel pihaknya adalah menteri pendidikan di 11 negara. SEA Teacher memiliki prioritas untuk pendidikan, sains dan budaya.
Ia menambahkan bahwa pemilihan UB sebagai tuan rumah karena berdasarkan polling paling banyak dan dinilai paling siap dan responsif.
“Universitas yang tertarik untuk berkomunikasi dengan pelajar, mereka bisa mengirimkan pelajar, atau mereka bisa menerima pelajar. Ini terbuka, SEAMEO tidak memilih, tetapi institusi yang memilih,” pungkasnya. (ded)