Quo Vadis IKAPMII? Catatan Kritis Menjelang Munas

0
Advertisement

Sudutkota.id – Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKAPMII) akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas). Momentum ini bukan sekadar agenda seremonial, melainkan titik refleksi bagi organisasi yang menaungi para alumni PMII dalam perannya terhadap bangsa dan negara. Dalam perjalanan panjangnya, IKAPMII diharapkan dapat menjadi katalisator perubahan sosial serta tetap menjaga ruh perjuangan yang diwarisi dari PMII.

Sebagai organisasi alumni, IKAPMII memiliki posisi strategis. Alumni PMII tersebar di berbagai sektor, mulai dari akademisi, birokrat, politisi, pengusaha, hingga aktivis sosial. Hal ini seharusnya menjadi kekuatan besar dalam mendukung agenda-agenda kebangsaan. Namun, di sisi lain, ada beberapa catatan kritis yang perlu dikaji dalam Munas ini.

Pertama, kontribusi konkret IKAPMII dalam kebijakan publik masih belum optimal. Sebagai wadah alumni yang memiliki akses luas terhadap kebijakan, seharusnya IKAPMII lebih proaktif dalam memberikan gagasan serta mendorong kebijakan yang berpihak pada kepentingan masyarakat luas.

Perlu diingat sampai hari ini banyak kader IKAPMII yang menduduki posisi strategis, baik dipemerintahan (ekskutif) maupun di Dewan perwakilan rakyat (legislatif) baik daerah maupun pusat serta di berbagai posisi lainya.

Kedua, ada kecenderungan bahwa IKAPMII lebih sering menjadi ajang konsolidasi politik bagi kepentingan segelintir elite dibandingkan menjadi ruang pembinaan kader yang lebih luas. Ini menjadi tantangan tersendiri dalam menjaga independensi organisasi dan memastikan bahwa IKAPMII tetap menjadi bagian dari solusi atas permasalahan bangsa, bukan hanya sekadar alat politik pragmatis.

Ketiga, isu kaderisasi dan regenerasi kepemimpinan dalam tubuh IKAPMII juga patut menjadi perhatian. Munas kali ini harus mampu melahirkan kepemimpinan yang visioner, progresif, serta mampu mengakomodasi dinamika perubahan zaman. Tanpa kepemimpinan yang solid, IKAPMII bisa kehilangan relevansinya di tengah tantangan globalisasi dan digitalisasi.

Di tengah berbagai tantangan tersebut, Munas IKAPMII harus menjadi momentum pembenahan dan perumusan arah baru organisasi. Ke depan, IKAPMII perlu memperkuat perannya sebagai think tank yang berorientasi pada gagasan, penguatan kapasitas kader, serta membangun jejaring strategis yang dapat memberikan manfaat bagi bangsa dan negara.

Sebagai bagian dari masyarakat sipil, IKAPMII diharapkan tidak hanya menjadi organisasi nostalgia bagi para alumninya, tetapi juga menjadi motor penggerak perubahan yang nyata. Quo vadis IKAPMII? Jawabannya ada pada hasil Munas 2025 kali ini.

Malang, 20 Februari 2025
Ditulis oleh: Husnul Hakim Sy, MH
Ketua Umum IKAPMII Kab Malang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here