Sudutkota.id – Sampah merupakan salah satu masalah di setiap daerah. Apabila permasalahan sampah dibiarkan, maka akan menjadi masalah yang serius.
Apalagi di lingkungan perkotaan. Sampah menjadi masalah yang bisa dibilang tidak boleh dianggap remeh. Bahkan pemerintah telah berupaya melakukan berbagai cara untuk mengatasi maslah sampah. Tak sedikit anggaran yang dikucurkan untuk mengatasi masalah persampahan. Seperti pembangunan tempat pembuangan akhir (TPA), maupun fasilitas lain.
Namun, upaya tersebut tidak akan bisa maksimal apabila tidak dibarengi dengan kesadaran masyarakat. Peran serta masyarakat sangat diperlukan untuk mengatasi masalah sampah.
Seperti yang telah dilakukan warga di Kota Batu Jwa Timur. Tepatnya di RT 05 RW 09, Kelurahan Dadaprejo, warga membuat inovasi optimalisasi pengelolaan sampah di lingkungannya dengan membuat dua juglangan (lubang) modern di setiap RT.
Juglangan tersebut digadang-gadang dapat mengurai sampah organik. Yang patut diapresiasi, juglangan ini dibangun melalui swadaya masyarakat lho.
Tujuannya adalah, agar masyarakat setempat tidak kebingungan dengan permasalahan sampah yang telah lama menghantui.
Inovasi warga ini hingga memantik perhatian Pj Walikota Batu Aries Agung Paewai. Ia meninjau langsung lubang sampah yang dibuat masyarakat.
“Lubang sampah itu memiliki kedalaman 2 meter dan lebar 1 meter. Kemudian warga diberikan ember dengan keterangan sampah organik dan sampah residu,” katanya, Jumat (10/5/2024).
Aries juga mengapresiasi kerja sama masyarakat untuk mengatasi masalah sampah.
“Apalagi saya juga mendengar setiap 8 bulan hasil dari sampah yang berupa kompos dijual dan disalurkan ke RT untuk dijadikan biaya operasional,” ungkapnya.
Menurutnya, masyarakat sudah sadar betul bahwa sampah bukan hanya tugas pemerintah tapi juga bagian dari kepedulian masyarakat karena permasalahan sampah tidak akan selesai hanya diatasi oleh pemerintah padahal sampah bisa bernilai ekonomis.
Orang nomor satu di Batu itu juga menginginkan agar inovasi serupa bisa dilakukan oleh daerah-daerah yang lain sehingga bukan tidak mungkin Kota Batu nantinya benar-benar hanya memanfaatkan TPA Tlekung untuk dijadikan pembuangan sampah residu saja.
“Saya juga mengajak para pemuda sekitar, untuk membuat video sosialisasi mengenai prosedur juglangan ini, agar lebih banyak lagi warga yang terlibat dalam menangani masalah sampah,” imbuhnya.
Aries juga menilai dengan kerja sama dan semangat inovasi yang tinggi, diharapkan keberhasilan program ini akan berdampak positif bagi warga Dadaprejo, dan bisa dicontoh untuk diterapkan di daerah lain. (Dn)