Mandi di Sungai Brantas, Bocah Kelas 2 SD di Kota Malang Tenggelam hingga Meninggal

0
Warga saat mengevakuasi bocah yang tenggelam di Sungai Brantas. (Mt)
Advertisement

Sudutkota.id – Seorang bocah kelas 2 SD tenggelam saat mandi di Sungai Brantas dekat rumahnya, tepatnya di Jalan Gilimanuk Gg 9, RT. 01 RW. 05, Kelurahan Samaan, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Minggu (20/10).

Korban diketahui bernama Yazdian Shahib Ar-Roky (9), warga Jalan Bogor Terusan Bawah, No. 16, RT. 02, RW. 08, Kelurahan Penanggungan, Kecamatan Klojen, Kota Malang.

Dikatakan Asnan (50), selaku saksi mata, bahwa sekitar pukul 08.00 WIb, korban bersama temannya bernama Sawan mandi di Sungai Brantas, tepatnya di belakang Mushalla AL Aqso. Korban diduga mengira sungai dalam keadaan dangkal, hingga akhirnya berjalan menuju tengah sungai.

“Sewaktu posisi di tengah sungai, tiba-tiba korban tenggelam dan tidak muncul kepermukaan,” ujar Asnan.

Sementara teman korban, saat mengetahui temannya tenggelam, langsung meminta tolong kepada warga sekitar.

“Warga sekitar yang dapat laporan langsung melakukan pencarian dan sekitar 10 menit kemudian korban ditemukan di dasar sungai dengan jarak sekitar beberapa meter dari awal korban terakhir terlihat,” bebernya.

Warga sekitar langsung menaikkan korban dari dasar sungai ke tepian untuk menyelamatkan nyawanya.

“Warga bersama orang tua korban membawa korban ke Rumah Sakit BRI Medika. Nahas, sesampai disana korban dinyatakan sudah tidak bernyawa atau meninggal dunia,” jelasnya.

Atas kejadian itu, perangkat RT setempat langsung menghubungi Bripka Janjam, selaku Bhabinkamtibmas Kelurahan Samaan dan Aiptu Sapto selaku Bhabinkamtibmas Kelurahan Penanggungan.

Saat dikonfirmasi media ini, Aiptu Sapto selaku Bhabinkamtibmas Kelurahan Penanggungan membenarkan adanya peristiwa tersebut.

“Benar, tadi setelah mendapatkan laporan dan mendatangi lokasi serta memintai keterangan dari saksi kalau ada ada bocah kelas 2 SD tenggelam saat mandi di Sungai Brantas yang lokasinya tidak jauh dari rumahnya,” benernya.

Namun pihak keluarga meminta untuk tidak dilakukan visum dan membuat surat pernyataan tidak dilakukan visum.

“Pihak keluarga merasa ikhlas karena ini musibah dan tidak menuntut pihak manapun atas kejadian ini,” tandasnya. (Mt)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here